Apakah bisnis Anda siap jika server mati mendadak?
Atau data penting hilang karena serangan ransomware?
Fakta: downtime 1 jam saja bisa membuat perusahaan kehilangan pendapatan hingga 20%. Untuk mencegahnya, Anda perlu Cloud BCDR. Artikel ini membahas strategi praktis agar bisnis tetap jalan meski ada bencana IT.
Apa itu Cloud BCDR?

- Cloud BCDR adalah kombinasi pencadangan data dan pemulihan sistem berbasis cloud.
- Tujuannya memastikan bisnis tetap beroperasi meski server utama mati atau data rusak.
- Fokus pada RTO (Recovery Time Objective) dan RPO (Recovery Point Objective) agar sistem pulih lebih cepat.
- Banyak perusahaan mulai meninggalkan backup tradisional dan beralih ke BCDR cloud karena lebih fleksibel.
Baca juga artikel kami tentang Migrasi ke Cloud untuk memahami bagaimana infrastruktur modern membantu kesiapan BCDR.
Mengapa Bisnis Anda Butuh Cloud BCDR?
Cloud BCDR kini jadi kebutuhan utama. Ancaman bukan hanya kerusakan perangkat keras. Ransomware, human error, hingga salah sinkronisasi dapat menghentikan sistem. Jika downtime terlalu lama, reputasi bisnis akan runtuh. Bahkan GDPR Eropa dan HIPAA mengharuskan perusahaan memiliki rencana DR.
Cloud juga memberi efisiensi biaya dibanding membangun pusat data sekunder yang mahal. Hal ini selaras dengan praktik di Manajemen Infrastruktur Jaringan yang mengutamakan ketahanan sistem.
RPO dan RTO: Dua Metrik Penting
- RTO: waktu maksimal sistem boleh mati. Misalnya aplikasi transaksi bank hanya bisa toleransi 1–2 menit.
- RPO: seberapa banyak data boleh hilang. Jika RPO 2 jam, berarti backup harus dilakukan minimal setiap 2 jam.
- Semakin kecil angka RTO/RPO, biaya implementasi semakin tinggi.
- Business Impact Analysis membantu memutuskan aplikasi mana yang kritis dan mana yang bisa ditunda.
Menurut AWS Well-Architected Framework, penetapan RTO/RPO yang realistis menjadi kunci keberhasilan DR.
Empat Strategi Cloud Disaster Recovery
Cloud menyediakan beberapa pilihan strategi:
- Backup & Restore: murah, tapi pemulihan lambat. Cocok untuk data arsip.
- Pilot Light: sistem inti tetap hidup di cloud, sisanya diaktifkan saat bencana.
- Warm Standby: sistem cadangan aktif dengan kapasitas kecil, siap diperbesar.
- Active-Active: dua sistem berjalan penuh di lokasi berbeda. Failover instan, tapi biaya tinggi.
Biasanya perusahaan menggabungkan strategi ini sesuai kebutuhan aplikasi. Google Cloud bahkan merekomendasikan kombinasi skenario DR agar lebih efisien.
BaaS vs DRaaS: Mana yang Tepat?
BaaS dan DRaaS sama-sama berbasis cloud, tapi tujuan berbeda. Biasanya BaaS dipakai untuk backup rutin, retensi jangka panjang, dan pemulihan file kecil. DRaaS dipakai untuk replikasi penuh dan failover cepat.
Kombinasi keduanya sering jadi pilihan ideal. BaaS menjaga data harian, sementara DRaaS melindungi aplikasi transaksi. Lihat juga artikel Migrasi Jaringan Fiber Optik untuk gambaran bagaimana data bisnis perlu dilindungi.
Keamanan Cadangan: Immutability Wajib

- Ransomware sering menyerang cadangan data terlebih dahulu.
- Teknologi immutable storage (WORM) memastikan data tidak bisa dihapus atau diubah.
- Enkripsi end-to-end wajib diterapkan agar data tetap aman.
- Kelola kunci enkripsi dengan HSM untuk kontrol lebih ketat.
Referensi: NIST Cybersecurity Framework yang menekankan pentingnya proteksi cadangan sebagai lapisan terakhir pertahanan.
Langkah Implementasi Cloud BCDR
Sebelum menerapkan, perusahaan biasanya:
Paragraf singkat: Risk assessment jadi dasar penentuan strategi. Dari sini, ditentukan aplikasi prioritas dan target RTO/RPO.
- Buat runbook pemulihan yang jelas.
- Lakukan pengujian 2 kali setahun dengan simulasi nyata.
- Gunakan auto-scaling agar biaya efisien.
- Audit kepatuhan terhadap regulasi seperti ISO 27017 atau HIPAA.
- Latih tim agar terbiasa menghadapi situasi darurat.
Rekomendasi untuk Bisnis
- Tentukan prioritas sistem berdasarkan potensi kerugian per jam.
- Terapkan WORM di semua backup penting.
- Gunakan strategi hybrid BaaS + DRaaS sesuai kebutuhan.
- Latih tim IT dengan uji failover rutin.
Penutup
Cloud BCDR bukan hanya soal menyimpan data. Ini strategi untuk menjaga bisnis tetap hidup. Dengan perencanaan tepat, kerugian bisa ditekan, reputasi terjaga, dan kepatuhan hukum dipenuhi.
Ingin tahu cara cepat membangun Cloud BCDR di perusahaan Anda?
Hubungi Infra Solution di 0858-5643-1511. Kami siap membantu dari analisis kebutuhan, desain arsitektur cloud, hingga implementasi dan uji DR.


